Menulisdi beberapa media lokal di Banten, Sumatera Barat, dan Madura. Humaniora . Nasib Anak Bangsa Kita (Dibuang di Negeri Sendiri, Dipakai di Negeri Orang) 23 Agustus 2016 10:42 Diperbarui: 23 Agustus 2016 11:00 312 0 0 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto Bahwa orang pintar di negeri ini belum tentu bernasib baik
foto ilustrasi 'orang pintar' – Menjelang pelaksanaan mutasi dan rotasi pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintahan Provinsi Pemprov Banten, sejumlah jasa paranormal atau orang pintar’ dan tempat yang dianggap keramat kini banyak didatangi oleh para oknum PNS. Kedatangan para oknum PNS tersebut ada yang bertujuan untuk silaturahmi dan bertanya apakah jabatan yang diembannya selama ini aman dan tidak terkena mutasi. Namun, ada juga yang minta doa agar bisa bisa mendapatkan promosi jabatan atau naik pangkat. “Yang datang kesini itu tidak hanya meminta naik jabatan, namun ada juga yang hanya silaturahmi dan bertanya apakah dalam mutasi mendatang jabatannya tetap aman. Namanya juga nyare’at, ada yang dikabulkan dan ada juga yang belum,” ungkap seorang paranormal di salah di kecamatan di Kabupaten Tunjung Teja, Kabupaten Serang kepada Kamis 2/3/2023. Sementara Yayan, tokoh masyarakat Kampung Cihaseum, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, mengakui belakangan ini banyak dari kalangan PNS yang datang ke tempat keramat pemandian Cipalias yang terletak di Desa Kupa Handap, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang untuk meminta barokah’ dari tempat yang selaam ini dianggap keramat oleh masyarakat sekitar. “Biasanya kalau menjelang Pemilu, Pilkades dan mutasi dan rotasi jabatan di pemerintahan, setiap malam banyak yang datang hanya sekadar mandi di sumur Cipalias,” ungkap Yayan. Menurut Yayan yang juga tokoh pemuda setempat, kedatangan mereka ke Cipalias tidak hanya meminta jabatan dan menaikan derajat, namun ada juga yang datang mandi untuk meminta jodoh. “Di Cipalias itu ada 5 sumur Cipanganten yang bertujuan untuk meminta jodoh atau yang diitinggalkan oleh pasangannya, meminta agar pasangannya itu bisa kembali dengan mandi di sumur Cipanganten dan tentu saja didampingi oleh kuncen,” terang Yayan. Selain itu, kata Yayan, ada juga sumur Cipalias yang betujuan untuk mengatasi persoalan hukum atau yang dikejaar kejar hutang, banyak warga yang mempercayai dengan mandi di sumur Cipalias akan mendapatkan solusi. Sementara di sumur Cipangkat, adalah untuk para pegawai negeri maupun swasta agar disayang oleh pimpinan dan mendapat promosi jabatan yang diinginkan. “Ada juga sumur Cilancar untuk kelancaran usaha atau bisnis, dan ada sumur Cibarani untuk menambah kewibawaan, keberanian dan kepercayaan diri,” tandas Yayan.yas
TentangKami. DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN. Jl. Syech Nawawi Al-Bantani - Curug. Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kec. Curug. Kota Serang. Provinsi Banten. Telp. (0254) 267023.Banten tak hanya memiliki destinasi wisata, tetapi juga ada museum yang menyimpan berbagai catatan sejarah. Wilayah ini juga menjadi saksi perjuangan para pahlawan hingga pendatang yang berdampak pada kebudayaan saat ini. Jika kamu ingin mempelajari sejarah dan menambah pengetahuan, maka bisa menunjungi beberapa museum yang ada di Banten ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah informasi lengkapnya. Baca juga Bangunan Tua Bersejarah di Tangerang yang Jadi Saksi Bisu Sejarah 1. Museum Negeri Banten Museum Negeri Banten. Foto dok. BPCB Banten Museum Negeri Banten sangat menarik untuk dikunjungi, karena fasilitasnya memadai dan lengkap. Fasilitas yang tersedia di museum ini adalah kids corner dengan berbagai adat dari sejumlah penjuru di kawasan Banten hingga proyek digital virtual. Lokasi Museum Negeri Banten berada di seberang alun-alun barat Kota Serang yang identik dengan bangunan megah khas kolonial. Bangunan ini sudah berdiri sejak 1821 silam, di mana sebelumnya pernah digunakan sebagai kantor Residentie Van Bantam atau Karesidenan Banten tempo dulu. 2. Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia. Foto Facebook/Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia menjadi tempat peninggalan sejarah dari pengalaman pemiliknya, yaiyu Pak Fauna. Museum ini sering dikunjungi oleh anak-anak hingga kelompok pramuka. Saat berkemah, peserta pramuka akan datang untuk menambah wawasan terkait sejarah perjalanan keliling dunia dengan menggunakan sepeda. Lalu, museum ini dikelilingi oleh banyak pepohonan, kemudian sangat berdampak pada ekonomi warga sekitar karena biasanya akan berjualan ketika anggota kemah pramuka berkunjung. 3. Museum Tangerang Banten Museum Tangerang Banten. Foto Google/Nur Halim Saat berada di Museum Tangerang Banten, kamu akan disuguhkan dengan berbagai catatan sejarah mengenai Masjid Agung dan struktur organisasi petinggi agama. Tempat bersejarah ini berada di Jalan Arya Kemuning, Kota Tangerang. Museum Tangerang Banten juga merupakan peninggalan sejarah yang patut untuk dilestarikan. 4. Museum Benteng Heritage Museum Benteng Heritage. Foto dok. Museum Benteng Heritage Museum Benteng Heritage bisa kamu kunjungi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kisah-kisah awal bagaimana istilah Cina Benteng mulai dikenal masyarakat. Bahkan, Museum Benteng Heritage menjadi saksi hidup peranakan Tionghoa di Tangerang sejak Laksamana Cheng Ho datang. Bangunan museum ini berada di tengah pasar, tepatnya di dekat klenteng. Meski begitu, tempatnya tidak sulit diakses dan bisa ditemukan dengan mudah. Baca juga Rekomendasi Penginapan di Ujung Kulon, Harganya Terjangkau 5. Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama. Foto Dinas Pariwisata Provinsi Banten Sejak 1985, Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sudah diresmikan oleh Haryati Soebadio. Lokasi museum ini berada di sebelah Masjid Agung. Lalu, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk ke museum tersebut. Setiap ruangannya dilengkapi pendingin ruangan dan pencahayaan yang cukup agar pengunjung tetap merasa nyaman. Kemudian, ada pula koleksi dan catatan sejarah Banten ketika melawan penjajah, sejarah lada hitam dan merica, dilengkapi mata uang, pipa rokok, patung istana, yang dilarang untuk disentuh. 6. Museum Multatuli Museum Multatuli. Foto dok. Museum Multatuli Seorang penulis Bernama Eduard Douwes Dekker, merupakan pelopor dari nama Museum Multatuli sendiri. Ia adalah seorang asisten residen Lebak yang bermukim di Rangkasbitung pada Januari-Maret 1856. Pada 1860, Dekker menulis sekaligus menerbitkan sebuah novel berjudul Max Havelaar. Novel ini menjadi salah satu karya penting yang membahas sejarah Banten dan Lebak, sehingga pemerintah Kabupaten Lebak memutuskan untuk mendirikan Museum Multatuli. Bukan hanya semata menjelaskan kehidupan pribadi Multatuli atau Eduard Douwes Dekker, tetapi museum ini juga disebut sebagai museum anti-kolonial pertama di Indonesia. 7. Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Museum Pustaka Peranakan Tionghoa. Foto Google/Adi Putera Widjaja Semua hal yang berkaitan dengan Tionghoa mulai dari buku, majalah, koran, hingga catatan, ditawarkan oleh museum ini. Museum Pustaka Peranakan Tionghoa disebut sebagai surga para peneliti, terutama bagi yang tertarik dengan sejarah Tionghoa. Tujuan didirikannya museum ini adalah menunjukkan fakta sejarah terkait kontribusi dan kehadiran kaum Tionghoa yang tidak seburuk dipikirkan oleh sebagian orang. Menariknya, pemilik yang juga memiliki darah Aceh tersebut menggunakan dana pribadinya untuk mendirikan museum tersebut. Itulah tujuh museum di Banten yang bisa kamu kunjungi. Jadi, kamu bisa mempelajari berbagai sejarah sekaligus menambah wawasan. ECN Baca juga 7 Tempat Wisata di Tangerang untuk Liburan Akhir Pekan Bersama KeluargaXE6K2.